Ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tema Korupsi 5 Peserta Terbaik Berebut Juara 1

    Ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tema Korupsi  5 Peserta Terbaik Berebut Juara 1

    KEDIRI - Peringati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke 63, Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah se tingkat SMA, SMK dan Sederajat Kabupaten Kediri yang bertemakan Pemberantasan Korupsi, sesuai dengan Kurikulum Merdeka. 

    Kegiatan Lomba diikuti 48 peserta dari SMA dan SMK se Kabupaten Kediri yang sudah melalui proses seleksi dan menyisakan 5 peserta untuk memperebutkan Juara 1 sampai Juara 5.

    Hari ini Selasa (18/7/2023) berlangsung di Ruang Lomba SMK Negeri 1 Ngasem dari 5 peserta mempresentasikan hasil karya ilmiah. Diantaranya, SMAN 2 Pare, SMAN 1 Kandangan, SMAN 1 Wates, SMAN 1 Mojo dari SMKN 1 Ngasem. 

    Para peserta diberi waktu selama 5 menit untuk melakukan presentasi dan dilanjutkan dengan pertanyaan para dewan juri kepada peserta. 

    Para dewan juri dalam lomba ini melibatkan, Para Kasi Kejari Kab Kediri, Nuribi Hariyanto, M. Pd. Ressa Elyana Safitri, M. Pd. dan Dian Suryahandayani, S.Pd., M. Pd. dari Musyawarah Guru-guru Bahasa Indonesia di SMA Kota Kediri

    Usai melaksanakan presentasi dari 5 peserta, Kasi Intelijen Kejaksaaan Negeri Kota Kediri Roni, S.H., kepada awak media mengatakan, hari ini dalam rangka memperingati HUT HBA ke 63, Kejaksaaan mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah dengan tema 'Penengakan Hukum Yang Tegas dan Humanis Mengawal Pembangunan Nasional'. 

    "Lomba Karya Tulis Ilmiah tahun ini diikuti sejumlah 48 peserta terdiri dari SMA, SMK dan sederajat khusus untuk Kabupaten Kediri, "ucapnya.

    Ditegaskan Roni, bahwa dengan digelarnya kegiatan ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman peserta dan masyarakat bahwa kejaksaan memiliki kewenangan memberantas korupsi. 

    Dan, kita ingin para peserta ini mulai dari sekarang memahami dan mengerti tentang arti dari korupsi, sehingga bisa merangsang siswa siswi untuk mencari tahu tentang apa itu korupsi. 

    Menariknya lagi, tadi dari peserta ada muncul pemikiran-pemikiran baru, yang mungkin saat ini juga sempat belum terpikir. Dicontohkan Roni. Seperti ada aplikasi dan bagaimana cara memperbaiki sistem. Hal-hal ini muncul dari pemikiran dari generasi-generasi muda.

    "Jadi harapan kita kedepan kegiatan ini bisa kita lakukan setiap tahun sekali. Dikarenakan, dengan lomba banyak muncul pemikiran baru dari 48 peserta melalui seleksi dan berkas-berkas esai, " urainya. 

    Menurut Roni, bahwa hari ini dari 5 peserta melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan dari Dewan juri. Ini masuk ke tahapan final yang memperbutkan Juara 1, 2, 3 dan Harapan 1 serta Harapan 2. 

    "Hasil penilaian dari kelima peserta nanti yang akan diumumkan pada saat acara puncak HUT HBA ke 63 pada tanggal 22 Juli 2023 nanti, dari 5 peserta nanti akan kita undang ke Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, " tutup Roni. 

    Dian Suryahandayani, S.Pd., M. Pd. selaku Dewan Juri dari Guru Bahasa Indonesia di SMA Kota Kediri menyampaikan, bahwa lomba karya tulis ilmiah kali ini diikuti 48 peserta terlihat bagus-bagus, mereka berpikir kritis dalam menanggapi situasi yang terjadi di masyarakat, terutama dengan tema Terkait Korupsi. 

    "Hari ini ada 5 terbaik yang menyisihkan dari puluhan peserta. Mereka tidak hanya bisa menulis, tetapi mereka harus mempertanggungjawabkan original tulisan para peserta, " ucap Dian. 

    Lanjut Dian, untuk kriteria penilaian sendiri mulai dari kesesuaian esai dengan tema, ide dan gagasan, argumentasi dan ejaan penulisannya. 

    Sementara itu, Nafidatus Sa'adah siswi kelas XII SMAN 1 Kandangan saat di konfirmasi awak media menyampaikan, yang mendorong ikut lomba karya tulis ilmiah ini saya pernah punya impian paham tentang esai. 

    Tentang karya tulis ilmiah sesuai fakta, saya tidak menulis seenaknya dengan karangan. Kareana pada dasarnya saya menyukai karya tulisan lebih ke fiksi, ketika mengetahui esai dan ternyata berbeda dari yang saya pikirkan. Itu menjadi tantangan saya untuk mau mencoba. 

    "Dari lomba ini, tema yang dipakai 'Korupsi Itu Bukan Tentang Fisik Tapi Juga Ada Korupsi Non Fisik.' sedangkan, persiapan untuk lomba ini selama 2 minggu, "tutup Nafidatus. 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Bacaleg DPRD Provinsi Jatim Dapil 8 Partai...

    Artikel Berikutnya

    Serahkan Sertifikat PTSL, Mas Dhito: Jangan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Ketika Nada Terlarang Mengusik Fokus Siswa
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik
    Dankodiklatal: Latihan Bersama Ini Cermin Komitmen Indonesia-Australia Untuk Menciptakan Kawasan Yang Aman Dan Stabil

    Ikuti Kami